Jurnal Tentang Asam Amino Dan Protein Pdf
Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh darah ke hati.
Artikel Jurnal Protein Tempe Pdf ABSTRACT The purpose of this study was to develop a tempe-based sausage formula with the addition of oyster mushrooms as functional foods rich in protein and fiber for healthy snack products for children. Sausages are formulated with the addition of oyster mushrooms through trial and error methods. Selected formulas are based on the preference of semi-trained panelists. Selected formula sausage acceptance is performed on children through a hedonic test. The contribution of protein and dietary fiber to sausage per serving (50 g) was calculated for the general consumer.
Sausage is selected with the addition of 20% oyster mushrooms containing 24% protein so it can be claimed as a source of protein and 7.64 g of dietary fiber per 100 g so it can be claimed rich in dietary fiber. Keywords: oyster mushroom, protein, dietary fiber, sausage, tempeh DOWNLOAD DISINI • • • • • • • • • • Incoming search terms: • jurnal penelitian tempe • jurnal sumber protein pdf • jurnal tempe • jurnal tempe download gratis.
Www.PCGames-Download.net - Download Free PC Games Cracked full and complete game & repack from Mega, Uptobox, 1fichier, Turbobit, Uploaded, Zippyshare, torrent.
Asam amino adalah senyawa organic yang merupakan satuan penyusun protein yang mempunyai gugus amino dan karboksilat. Oleh karena itu asam amino mempunyai sifat-sifat asam maupun basa. Asam amino bersifat tidak seperti senyawa-senyawa organic, tetapi mirip dengan garam-garam organic. Pada umumnya asam amino larut dalam air, tetapi hanya larut sebagian didalam pelarut organic. Titik leleh asam-asam amino sangat tinggi untuk senyawa-senyawa organic dengan massa molekul relative rendah dan kebanyakan lebih besar dari 2 00 o C. Hal ini dapat dijelaskan karena asam amino didalam larutan netral akan membentuk zwitter ion atau ion yang bermuatan ganda. Titik leleh yang tinggi dapat pula dijelaskan dalam hubungannya dengan energy yang di butuhkan untuk memecah ikatan-ikatan ionic dalam kisi kristalnya.
Beberapa asam amino mengandung gugus terionisasi pada rantai samping R, hal ini mempengaruhi karakteristik apakah asam amino tersebut bebas di dalam larutan atau bergabung dengan asam amino yang lain. Pada kenyataannya, sifat muatan dari protein banyaknya gugus yang terionisasi pada rantai samping asam amino. Dalam protein, asam amino satu dengan asam amino yang lain bergabung melalui ikatan peptida [-CO – NH-]. Ikatan peptida dibentuk dengan kondensasi gugus R–COOH dari asam amino yang satu dengan gugus -NH 2 dari asam amino yang lain. Protein merupakan polimer dari asam amino dimana struktur dari protein ada 4 macam yaitu: stuktur primer; sekunder; tersier; an kuartener. Struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan membentuk ikatan peptide. Struktur sekuner terjadi karena ikatan hydrogen antara atom O dari gugus karbonil dengan atom H dari gugus amina dalam suatu rantai polipeptida membentuk konfirmasi spiral yang disebut struktur helix.
Bila ikatan hydrogen terjadi antara dua rantai polipeptida maka membentuk rantai parallel dengan bentuk berkelok-kelok yang disebut konfirmasi β. Struktur tersier terbentuk karena terjadinya pelipatan [folding] rantai α -helix, konfirmasi β maupun gulungan suatu polipeptida membentuk protein globular.
Sebagian besar protein berbentuk globular yang mempunyai berat molekul > 50.000 merupakan suatu oligomer yang terjadi dari beberapa rantai polipeptida yang terpisah. Rantai polipeptida ini mengadakan interaksi memebentuk struktur kuartener dari protein oligomer. Protein merupakan bahan pembentuk makhluk hidup, katalisator organic atau biasa disebut enzim, dan bagian penting dari nucleoprotein. Untuk menguji kelarutan asam amino pada berbagai pereaksi, diambil sampel asam amino sebanyak 0.1 g dan dicampurkan dengan pelarut air, HCl, NaOH, etanol dan kloroform pada masing – masing tabung reaksi. Dari hasil praktikum diatas diperoleh kelarutan asam amino yang larut baik dengan air, HCl, dan NaOH adalah sampel asam amino glisin dan tyrosin, tetapi untuk kelarutan tyrosin dengan air hanya larut sebagian. Sedangkan prolin hanya larut pada pereaksi HCl dan NaOH.